Bengkulu, 22 Mei 2018
JAKARTA - Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, punya pengalaman merasakan langsung atmosfir mencekam saat kerusuhan pecah di Jakarta menjelang Reformasi 1998. Hingga kini, Yenny tidak bisa melupakan ingatan peristiwa 20 tahun silam tersebut. Sebab, apa yang terjadi ia rasakan sendiri saat itu. "Memang pada waktu itu karena Gus Gur stroke, saya mengawal beliau kemana-mana.
Tetapi saya juga punya pekerjaan pada waktu itu sebagai wartawan," ujar Yenny dalam acara Refleksi 20 Tahun Reformasi, Jakarta, Senin (21/5/2018). Pada periode 1997-1999, Yenny merupakan koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age. Tugasnya itu membuat dia harus melalukan reportase peristiwa kerusuhan jelang Reformasi. Akibatnya, ia juga harus terkena gas air mata petugas keamanan untuk membubarkan kerumunan massa.
0 komentar:
Posting Komentar